Sejarah meninggalnya 12 rasul Tuhan Yesus Kristus ( Matius, Markus,
Lukas,Petrus, Yakobus saudara tiri Tuhan Yesus, Yakobus anak Zebedeus,
Bartolomeus, Andreas, Thomas, Yudas saudara Tuhan Yesus, Matias
pengganti Yudas Iskariot, Paulus) merupakan bagian dari sejarah gereja
yang perlu diketahui orang Kristen, supaya lewat hal tersebut kita
semua beroleh kekuatan dan penghiburan untuk menghadapi setiap
kesulitan hidup ini.
Salah satu sumber yang turut memberikan informasi tentang sejarah meninggalnya para rasul dari Tuhan Yesus adalah Eusebius. Ia menulis buku tentang sejarah meninggalnya para rasul di tahun 325 yang berjudul: “Rasul dan murid dari Juruselamat telah menyebarkan dan mengkotbahkan Injil ke seluruh dunia” . Tulisan ini telah ditelusuri dan diselidiki ulang untuk membuktikan akan kebenaran dari tulisan tersebut oleh penulis sejarah gereja ternama, yaitu : Mr. Schumacher.
Berikut ini sejarah meninggalnya para rasul Tuhan Yesus Kristus :
Matius meninggal dunia, karena disiksa dan dibunuh dengan pedang di Etiopia.
Markus meninggal dunia di Alexandria (Mesir), setelah badannya
diseret hidup-hidup dengan kuda melalui jalan-jalan yang penuh batu
sampai ia menemukan ajalnya.
Lukas mati digantung di Yunani, setelah ia berkhotbah di sana kepada orang-orang yang belum mengenal Tuhan.
Yohanes direbus atau lebih tepatnya digoreng di dalam bak minyak
mendidih di Roma, tetapi karena Tuhan masih ingin memakai Yohanes lebih
jauh, maka keajaiban terjadi sehingga walaupun ia telah digoreng
hidup-hidup ia bisa hidup terus. Tetapi akhirnya ia dibuang dan
diasingkan ke pulau Patmos untuk kerja paksa di tambang batubara
disana. Pada saat ia berada di sana, ia mendapatkan wahyu sehingga ia
bisa menulis Kitab Wahyu. Kemudian ia dibebaskan dan akhirnya kembali
dan menjadi Uskup di Edessa (Turki). Ia adalah satu-satunya Rasul yang
bisa mencapai usia lanjut dan bisa meninggal dunia dengan tenang.
Petrus telah disalib dengan kepala di bawah. Menurut beberapa
sumber, kayu salib untuk Petrus dipasang berbeda, yaitu secara huruf X (
Menurut saya pribadi, salib yang dipakai Petrus sama dengan punya
Tuhan Yesus; hanya saja pola penyalibannya yang berbeda. Petrus disalib
dengan posisi terbalik ). Model penyaliban Petrus sebenarnya dilakukan
atas permohonannya sendiri. Hal tersebut dilakukan karena Petrus
merasa tidak layak untuk mati dan disalib seperti Tuhan Yesus.
Yakobus saudara tiri dari Tuhan Yesus dan pemimpin gereja di
Yerusalem, dilempar ke bawah dari puncak bubungan Bait Allah, di tempat
yang sama dimana si setan dahulu membawa Tuhan Yesus untuk digoda. Ia
meninggal dunia setelah dilempar dari tempat tinggi tersebut.
Yakobus anak Zebedeus adalah seorang nelayan dan ia adalah murid
pertama yang dipanggil untuk ikut Tuhan Yesus, ia dipenggal kepalanya
di Yerusalem. Pada saat-saat ia disiksapun, ia tidak pernah menyangkal
Tuhan Yesus, bahkan ia berusaha untuk berkhotbah terus, bukan hanya
kepada para tawanan lainnya saja, bahkan kepada orang yang menghukum
dan menyiksa dia dengan kejamnya. Sehingga akhirnya orang Romawi yang
menjadi penjaga dan penyiksa dia, bisa turut bertobat. Penjaga Romawi
itu mendampingi Yakobus pada saat ia dihukum penggal, bukannya sekedar
hanya untuk turut menyaksikannya saja, melainkan juga untuk turut
dihukum dan dipenggal bersama dengan Yakobus. Pada saat ia mau
menjalani hukuman mati, ia berlutut bersama di samping Yakobus, sambil
berdoa, itu adalah doanya yang terakhir, sebelum ia mati dipenggal
bersama Yakobus sebagai orang Kristen.
Bartolomeus yang lebih dikenal sebagai natanael ia menjadi
misionaris di Asia, antara lain ia memberikan kesaksian di Turki. Ia
meninggal dunia di Armenia setelah ia mendapat hukuman pukulan cambuk
yang sedemikian kejamnya sehingga semua kulitnya menjadi hancur
terlepas.
Andreas juga disalib seperti Petrus dengan cara X di Yunani. Sebelum
ia meninggal, ia disiksa dengan hukum cambuk oleh tujuh tentara dan
diikat di salib. Dengan cara demikian mereka bisa memperpanjang masa
sakit dan masa siksaannya. Seorang pengikut Andreas yang turut
menyaksikan hukuman Andreas menceritakan perkataan yang telah diucapkan
oleh Andreas sebelum ia meninggal dunia: “Ternyata keinginan dan
cita-cita saya bisa terkabul dimana saya bisa turut merasakan “happy
hours” dengan disiksa dan disalib seperti Tuhan Yesus.” Bahkan pada
saat ia disiksa pun tiada henti-hentinya ia berkhotbah terus, ia
berkotbah terus dua hari sebelum ajalnya tiba. Berkotbah sambil dihukum
cambuk.”
Rasul Thomas mati ditusuk oleh tombak di India.
Yudas saudaranya dari Tuhan Yesus dihukum mati dengan panah, karena ia tidak bersedia untuk mengingkari Tuhan Yesus.
Matias, rasul pengganti dari Yudas Iscariot mati dihukum rajam dan akhirnya dipenggal kepalanya.
Rasul Paulus disiksa dengan sangat kejam dan akhirnya dipenggal
kepalanya oleh Kaiser Nero di Roma pada tahun 67. Rasul Paulus adalah
rasul yang paling lama mengalami masa siksaan dipenjara. Kebanyakan
surat-surat dari Rasul Paulus dibuat dan dikirim dari pernjara. 14.
Disamping kisah para rasul yang ditulis oleh ahli sejarah Eusebius, ia
juga menceritakan tentang seorang penginjil yang matanya dibakar sampai
buta dengan catatan bahwa kalau ia buta, maka ia tidak akan bisa
membaca Alkitab lagi dengan mana ia tidak akan bisa mengabarkan Injil
lagi. Tetapi kenyataannya ia tetap mengambarkan Injil berdasarkan
ayat-ayat yang telah dipelajari dan diingat sebelumnya.
0 comments:
Posting Komentar