Sebuah judul berita berbunyi: Doa-doa yang Tak
Terjawab: Surat-surat untuk Tuhan Ditemukan Terbuang di Lautan.
Surat-surat itu, yang berjumlah 300 buah dan dikirimkan kepada seorang
pendeta di New Jersey, telah dibuang ke laut. Kebanyakan surat itu belum
dibuka. Pendeta tersebut sudah lama meninggal. Bagaimana ratusan surat
itu bisa ditemukan terapung-apung di atas ombak pantai New Jersey, masih
menjadi misteri.
Surat-surat itu ditujukan kepada sang pendeta karena
ia berjanji untuk mendoakannya. Beberapa surat meminta hal-hal yang
tidak keruan; yang lainnya ditulis oleh pasangan, anak-anak, atau janda
yang sedang menderita. Mereka menumpahkan isi hati mereka kepada Allah,
memohon pertolongan untuk saudara mereka yang menyalahgunakan obat dan
alkohol, atau pasangan yang mengkhianati mereka. Ada satu surat yang
minta seorang suami dan ayah yang mencintai anaknya. Reporter itu
menyimpulkan, semua surat itu adalah "doa-doa yang tak terjawab".
Tidak demikian! Jika para penulis surat itu berseru
kepada Allah, maka Dia mendengar setiap seruan mereka. Tak satu pun doa
yang jujur terlewat dari telinga-Nya. "Engkau mengetahui segala
keinginanku," Daud menulis di tengah-tengah krisis pribadi yang
mendalam, "dan keluhku pun tidak tersembunyi bagi-Mu" (Mazmur 38:10).
Daud mengerti bahwa kita bisa menyerahkan segala kesusahan kita kepada
Tuhan, bahkan jika tidak ada orang lain yang mau mendoakan kita. Dengan
penuh keyakinan, ia menyimpulkan, "Pada hari kesesakanku aku berseru
kepada-Mu, sebab Engkau menjawab aku" (86:7)
0 comments:
Posting Komentar