Sudah berapa lamakah kehidupan kekristenan kita? Apakah kita sudah
mengenal Tuhan Yesus dengan baik. Ada orang yang baru mengenal Tuhan 1
tahun dan dia begitu dekat dengan Tuhan lebih dari orang yang sudah
mengenal Tuhan selama 10 tahun. Tingkat pengenalan seseorang terhadap
Tuhan ternyata tergantung dari kedekatan yang dibangun dengan Tuhan.
Jika kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan kita pasti kita memiliki
kerinduan untuk selalu dekat denganNya. Ketika kita mengasihi sesorang
pasti kita inginmengetahui hal-hal apa saja yang menjadi kesukaan
ataupun yang tidak disukai orang tersebut. Demikian pula halnya dengan
Tuhan.
Pada kesempatan kali ini kita akan belajar tentang hal-hal apa saja yang tidak disukai oleh Tuhan.
Dalam Amsal 6:16-19 disebutkan ada 7 hal yang dibenci oleh
Tuhan,yaitu mata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah
orang yang tidak bersalah,hati yang membuat rencana-rencana yang jahat,
kaki yang segera lari menuju kejahatan, seorang saksi dusta yang
menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran
saudara.
1. Mata sombong
Mata berbicara tentang cara pandang kita terhadap sesuatu. Mata
sombong yang dimaksud disini merupakan cara pandang kita yang salah.
Mata sombong juga bisa berupa sikap kita yang cenderung menyalahkan
orang lain, melihat orang lain selalu salah atau merendahkan orang lain.
Kita harus menjaga mata kita, karena mata kita merupakan pelita tubuh
kita.
Firman Tuhan juga mengatakan bahwa jika mata kita terang maka
teranglah seluruh tubuh kita demikian pula sebaliknya.
• Cara pandang kita terhadap masalah yang salah dapat menyebabkan
kita menjadi mudah putus asa, bahkan depresi. Ketika kita salah
memandang suatu masalah yang kita hadapi maka kita seperti memegang
masalah tersebut dengan erat dan terus menerus sehingga masalah tersebut
terasa sangat berat buat kita, padahal “bobot” masalahnya sama.
• Cara pandang kita yang salah terhadap orang lain biasanya
disebabkan karena luka-luka hati kita dimasa lalu yang belum dibereskan.
Misalnya: ketika dimasa lalu kita terluka dengan orang tua kita karena
selalu dituntut, maka kita akan cenderung menuntut orang lain terus jika
kita tidak bereskan itu.
• Cara pandang terhadap Tuhan yang salah dapat menyebabkan kita salah
mengenal dan memahami Tuhan. Cara pandang terhadap Tuhan sangat penting
untuk kita pahami supaya kita memperoleh pengenalan yang benar terhadap
Tuhan Yesus. Ketika Dia ingin dipandang sebagai Raja yang menginginkan
kita siap berperang maka kita jangan pandang Dia sebagai Bapa,
begitupukla sebaliknya ketika Dia ingin dipandang sebagai Bapa maka kita
jangan memandang Dia sebagai Raja. Cara pandang kita yang salah juga
dapat menyebabkan kita merasa bahwa Tuhan itu jahat atau tidak adil
kepada kita.
Beginilah firman TUHAN: “Janganlah orang bijaksana bermegah karena
kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya,
janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya,tetapi siapa yang mau
bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan
mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan
dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman
TUHAN” (Yer 9:23-24).
2. Lidah dusta
Lidah dusta berbicara tentang perkataan kita. Mari kita renungkan ,
seberapa sering kita mempermainkan Tuhan dengn lidah (perkataan) kita.
Ketika kita mengalami cinta mula-mula denganNya atau saat awal
pertobatan kita berjanji memberikan hidup kita kepada Tuhan. Namun
seiring waktu berjalan sudahkah kita melakukannya? Apapun yang pernah
kita janjikan dengan Tuhan, maka kita harus tepati seuanya. Jika kita
tidak menepatinya sama saja dengan kita mempermainkan Tuhan, dan itu
merupakan hal yang dibenci Tuhan. Oleh karena itu kita harus
mengndalikan perkataan kita. Yakobus 3:2 mengatakan “…barangsiapa tidak
bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga
mengendalikan seluruh tubuhnya”. Ada beberapa lidah yang harus kita
miliki sebagai anak Allah, yaitu
• lidah murid (Yes 50:4) merupakan lidah yang memberikan perkataan yang membangun semangat baru buat yang letih lesu.
• lidah saksi (I Pet 4:11) merupakan lidah yang bersaksi tentang kebenaran firman Allah. Agar dapat memiliki lidah saksi maka kita harus membaca firman Tuhan supaya kita memiliki pengetahuan akan firman Tuhan
• lidah lemah lembut (Amsl 15:4)
3. Tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak berdosa
Tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak berdosa sama artinya dengan“pembunuh”.
Arti kata “pembunuh” disini bukan hanya sekedar orang yang melakukan pembunuhan secara fisik saja.
Ada 2 hal yang saya mau tekankan di sini tentang membunuh:
a. Membenci saudara
Firman Tuhan dalam I Yoh 3:14-16 menyatakan bahwa orang yang membenci
saudaranya adalah seorang pembunuh manusia. Membenci saudara yang
dimaksud bukan hanya sekedar membenci saudara kandung tetapi sesama
kita. Jika kita sampai saat ini masih menyimpan kepahitan dan belum
mengampuni orang maka kita adalah seorang pembunuh, dan pembunuh tidak
akan masuk dalam Kerajaan Surga. Mari kita renungkan hal ini, masihkah
kita menyimpan kebencian atau kepahitan dengan sesame kita? Kita harus
membereskan hal itu agar hidup kita berkenan dihadapanNya.
b. Menggugurkan kandungan
4. Hati yang membuat rencana kejahatan
Hati ini berbicara tentang keinginan hati kita. Keinginan hati yang
dibenci Tuhan adalah keinginan daging, karena keinginan daging berasal
dari dunia. Jika kita bersahabat dengan dunia maka kita adalah musuh
Allah (Roma 8:6). Mementingkan diri sendiri juga adalah jahat. Yakobus
3:16 Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ
ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat
5. Kaki yang segera lari ke kejahatan
Kaki yang dimaksud disini berbicara tentang jalan hidup dan tujuan
hidup kita. Kaki yang segera lari ke kejahatan menggambarkan tentang
jalan hidup mausia yang tidak taat melakukan kehendak Allah, lebih
memilih kehendak diri sendiri. Seringkali karena emosi manusia bisa
memutuskan hal yang salah. Ketika kita mengalami tekanan hidup, kita
tidak boleh tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. Kita harus mengikuti
jejak kaki Tuhan.
Terkadang dalam suatu kondisi Tuhan seolah-olah
“tidak berjalan disamping” kita tetapi Dia meninggalkan jejak kakiNya
untuk mendidik kita. Pasti ada banyak jejak kaki lain yang terlihat
dalam perjalanan hidup kita, oleh karena itu kita harus belajar
memahamiNya supaya kita semakin mengenal Allah kita. Ada beberapa jejak
Yesus yang harus kita ikuti sebagai anak-anakNya
• Jejak penderitaan, seperti yang telah Yesus lakukan. Dalam
perjalanan mengikut Tuhan, jangan mengharapkan bahwa jalan hidup kita
tidak akan mengalami hambatan. Ketika kita mengikut Tuhan pasti aka nada
jejak penderitaan yang kita alami, yaitu penderitaan memikul salib dan
menyangkal diri.
• Jejak peperangan, berbicara tentag disiplin dan juga tentang
kedewasan roh. Kita tidak bisa hanya sekedar menjadi bayi-bayi rohani
terus menerus tetapi kiita harus bertumbuh sehingga kita bisa
memenangkan peperangan demi peperangan.
• Jejak komitmen total. Kita harus memiliki komitmen total untuk hidup bagi Allah dan bagi orang lain.
6. Saksi dusta/pemfitnah/penngosip
Ketika kita mendengan kabar atau berita tentang sesuatu kita harus
cari kebenarannya sehingga kita tidak menjadi pemfitnah. Jangan terlalu
cepat menyimpulkan sesuatu sebelum kita tahu dengan pasti kebenarannya.
7. Menimbulkan pertengkaran
Pertengkaran merupakan hal yang dibenci oleh Allah kita karena Allah
merupakan kasih. Amsal 10:12 mengatakan bahwa kebencian meimbulkan
pertengkaran. Oleh karena itu kita harus terus menjaga hati kita tetap
melekat dengan Allah sehingga kita mampu memiliki kasih yang sempurna
dan tidak timbul kebencian dalam hati kita.
0 comments:
Posting Komentar