Betapa
indahnya hidup ini jika pada akhirnya kita merasa menemukan pasangan
hidup kita. Namun, dalam kegirangan tersebut ada satu pertanyaan
sebenarnya yang perlu dijawab oleh para lajang Kristiani semua, "Apakah Anda berani menerima seluruh masa lalu
calon pasangan Anda?" Bila saya menanyakan kepada Anda mungkin Anda
mudah-mudah saja untuk menjawabnya, tetapi bagaimana jika pasangan Anda
yang mengatakannya?
Jika
Anda ragu untuk menjawabnya, ada baiknya Anda berpikir kembali untuk
melanjutkan hubungan dengan calon pasangan Anda itu ke arah yang lebih
serius. Pernyataan ini tidaklah main-main karena Anda harus mengerti
bahwa orang yang akan Anda jadikan suami/istri kelak adalah orang yang
benar-benar telah Anda kenal. Sekali Anda telah masuk ke dalam ikatan
pernikahan, selamanya Anda tidak boleh berpisah/bercerai.
Konselor-konselor Kristen masalah single memiliki pandangan yang berbeda terhadap hal ini. Ada yang berpendapat bahwa seorang lajang pada saat masih dalam taraf pengenalan (pacaran) tidak perlu mengungkapkan seluruh masa lalunya kepada pasangannya - beritahukan saja beberapa peristiwa dari masa lalu dan biarkan sebagian lainnya disampaikan pada saat sudah menjadi suami istri.
Kelompok konselor lain berpendapat seorang lajang pada saat masih dalam taraf pengenalan (pacaran) tidak perlu mengungkapkan masa lalunya kepada pasangannya. Mereka berpandangan bahwa masa lalu adalah masa lalu dan tidak perlu diungkit-ungkit lagi.
Kelompok konselor terakhir adalah mereka yang berpendapat seorang lajang pada saat masih dalam taraf pengenalan (pacaran) harus mengungkapkan seluruh masa lalunya kepada pasangannya. Alasan mereka adalah karena nantinya pria/wanita lajang ini akan menikah maka ia harus menerima pasangannya apa adanya. Dan ini sebenarnya memupuk sikap terbuka antara pihak pria dan pihak wanita.
Secara pribadi, saya lebih senang dengan pandangan kelompok konselor ketiga. Pasalnya, dengan kita membukakan seluruh masa lalu
kita ke hadapan pasangan kita berarti kita menunjukkan keseriusan
kepadanya dan menunjukkan siapakah diri kita yang sebenarnya (tanpa
topeng apapun).
Jadi, para lajang Kristiani yang saat ini hendak berkomitmen, "Sudahkah Anda siap menerima seluruh masa lalu pasangan Anda?"
0 comments:
Posting Komentar