Lima tahun yang lalu, Tommy mengalami sebuah kecelakaan serius yang menghancurkan kaki kanannya. “Keadaannya parah, saya terjatuh, lalu saya lihat tulang saya keluar dari kaki dengan posisi berbalik arah,” cerita Tommy.
Dr Tangkas yang menanganinya mengatakan, “Tulangnya
sebagian sudah keluar, dan bisa dikatakan sudah mati. Kemudian banyak
pembuluh darah yang putus termasuk arteri utama yang mensuplai darah ke
bagian bawah pembuluh darah tadi sudah putus. Hal itu membuat kita
berpikir kalau kaki Pak Tommy harus diamputasi, kalau tidak akan infeksi dan bisa menjalar ke atas."
Tim dokter tetap berusaha menyelamatkan kaki Tommy, namun tidak ada jaminan bahwa kaki Tommy bisa lolos dari amputasi.
“Mental
saya terganggu, karena mengkhawatirkan keseharian saya selanjutnya,
kehidupan saya, perubahan apa yang saya hadapi nanti?", ungkap Tommy.
Menghadapi musibah ini, Tommy hanya bisa berserah pada Tuhan. Pada suatu malam, tiga minggu setelah kecelakaan itu, Tommy tiba-tiba terbangun dari tidurnya dan timbul keinginan yang kuat baginya untuk menonton televisi.
"Saat televisi saya nyalakan, di situ ada bagian akhir tayangan Solusi, jadi ada di bagian doa terakhirnya saja. Saya heran karena host yang membawakan acara berdoa bagi setiap pemirsa yang sakit kaki, patah kaki, seperti yang saya alami untuk bangkit. Sebelum saya mengikuti doa, sebenarnya saya sudah mau ke kamar kecil. Sebelum doa bersama host
selesai, tanpa sadar saya berlari ke kamar kecil tanpa membawa tongkat
saya. Setelah saya buang air kecil, saya mencari tongkat kaki saya.
Ternyata tertinggal di dekat tempat tidur saya. Jarak antara kamar mandi
dan tempat tidur saya cukup jauh. Jadi saya merasa yakin bahwa saya
bisa jalan karena di saat itu, doa saya didengar. Ya, tayangan Solusi itu yang menyelamatkan hidup saya.”
Tommy percaya karena rencana Tuhanlah, sehingga malam itu dia dapat terbangun dari tidurnya, untuk menyaksikan Solusi, ikut berdoa bersama dan sembuh dari lumpuhnya.
“Dengan
adanya musibah ini, saya mengalami perubahan hidup yang begitu banyak.
Saya merasa lebih lengkap, dan saya menjadi lebih percaya. Harapan tipis
itu semuanya berubah menjadi suatu kebaikan, menjadi kesembuhan,
membuat kita masing-masing menjadi lebih percaya bahwa ada Tuhan yang
senantiasa siap membantu kita.” (Tommy, Solo-Penonton Solusi)
Thank you very much for sharing information that will be much helpful for making coursework my effective.
BalasHapusThank you very much for sharing information that will be much helpful for making coursework my effective.
BalasHapus