Bible Society telah merilis versi baru dari kitab Perjanjian Baru dan ditujukan bagi mereka yang tidak membaca Alkitab atau menemukan Alkitab terjemahan lama dan kesulitan memahami maknanya. Versi baru ini menggambarkan Yesus dalam Perjanjian Baru dengan "suara yang berbeda". Alkitab memang telah menjadi buku terlaris di dunia, namun hanya sedikit orang yang membaca Alkitab hari-hari ini.
Bible Society mengerjakan ulang Perjanjian Baru
untuk membantu memberikan jawaban atas pertanyaan "Siapakah Yesus?".
Injil Sinoptik (Matius, Markus dan Lukas) disatukan menjadi sebuah kisah
dan Injil Yohanes diletakkan pada akhir buku untuk memberikan sapuan
penuh terhadap kisah Yesus. Ini adalah untuk pertama kalinya Bible Society menghasilkan terjemahan non harfiah dari Perjanjian Baru.
Bible Society berharap versi baru ini akan mendorong mereka yang tidak pernah berhasil melewati sampul depan dari Perjanjian Baru untuk membaca dan menyelesaikannya, serta bagi mereka yang memiliki Alkitab namun "terjebak" di dalamnya.
Sang
penulis, Paul Langham, pendeta dari Crist Church Clifton di Brisbol
mengatakan, "Buku ini ditujukan bagi mereka yang tidak membaca Alkitab. Saya telah mencoba membayangkan bagaimana para penulis Perjanjian Baru menulis kitab-kitab tersebut jika mereka masih hidup hari ini."
Commissioning Editor Carolyn Armitage mengatakan, "Memiliki Alkitab
adalah suatu hal, namun membaca dan memahami isinya adalah hal yang
lain. Proyek ini menjawab kebutuhan akan mereka yang tidak menemukan
cara untuk membaca Alkitab dan menemukan apa yang mungkin dapat memicu mereka untuk memberikan langkah awal – atau paling tidak usaha untuk membaca Alkitab. Dari sudut pandang Bible Society, proyek ini adalah mengenai menyediakan alat untuk melibatkan Alkitab – yang benar-benar merujuk langsung pada Allah. Sungguh sebuah proyek yang menarik."
Sungguh
sebuah inovasi menarik dalam memperkenalkan Yesus kepada dunia. Inovasi
yang memungkinkan setiap orang tanpa terkecuali mengenal pribadi Yesus
tanpa perlu menyentuh Alkitab, yang bagi beberapa kalangan menjadi sebuah buku yang tabu untuk dibuka dan dibaca.
0 comments:
Posting Komentar