Di awal zaman, Tuhan menciptakan seekor sapi.
Tuhan berkata kepada sang sapi
"Hari
ini kuciptakan kau Sebagai sapi engkau harus pergi ke padang rumput.
Kau harus bekerja dibawah terik matahari sepanjang hari.Kutetapkan
umurmu sekitar 50 tahun.
Sang Sapi keberatan,
"Kehidupanku akan sangat berat selama 50 tahun. Kiranya 20 tahun
cukuplah buatku. Kukembalikan kepadamu yang 30 tahun." Maka setujulah
Tuhan.
Di hari kedua, Tuhan menciptakan monyet.
"Hai monyet, hiburlah manusia. Aku berikan kau umur 20 tahun!"
"Sang
monyet menjawab "What? Menghibur mereka dan membuat mereka tertawa? 10
tahun cukuplah. Kukembalikan 10 tahun padamu" Maka setujulah Tuhan.
Di hari ketiga, Tuhan menciptakan anjing.
"Apa
yang harus kau lakukan adalah menjaga pintu rumah majikanmu. Setiap
orang mendekat kau harus menggongongnya. Untuk itu kuberikan hidupmu
selama 20 tahun."
Sang anjing menolak, "Menjaga pintu
sepanjang hari selama 20 tahun ? No way.! Kukembalikan 10 tahun padamu"
Maka setujulah Tuhan.
Di hari keempat, Tuhan menciptakan manusia.
Sabda
Tuhan : "Tugasmu adalah makan, tidur, dan bersenang-senang. Inilah
kehidupan. Kau akan menikmatinya. Akan kuberikan engkau umur sepanjang
25 tahun!"
Sang manusia keberatan, katanya "Menikmati kehidupan selama 25 tahun? Itu terlalu pendek Tuhan."
Let's make a deal.
Karena
sapi mengembalikan 30 tahun usianya, lalu anjing mengembalikan 10
tahun, dan monyet mengembalikan 10 tahun usianya padamu, berikanlah
semuanya itu padaku.
Semua itu akan menambah masa hidupku menjadi 75 tahun. Setuju ?" Maka setujulah Tuhan.
AKIBATNYA..............................
Pada 25 tahun pertama kehidupan sebagai manusia dijalankan kita makan, tidur dan bersenang-senang
30
tahun berikutnya menjalankan kehidupan layaknya seekor sapi kita harus
bekerja keras sepanjang hari untuk menopang keluarga kita.
10 tahun kemudian kita menghibur dan membuat cucu kita tertawa dengan berperan sebagai monyet yang menghibur.
Dan
10 tahun berikutnya kita tinggal dirumah, duduk didepan pintu, dan
menggonggong kepada orang yang lewat Uhuk, uhuk (batuk)... "Eh, Ntong,
mo kemane lo?"
Kayaknya bener juga ya he he he...Keep Smile :)
By : Jarot Wijanarko
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar