Membangun sebuah hubungan yang kokoh dan bahagia adalah membangun
cinta. Hubungan antar anggota keluarga, hubungan antara sepasang
kekasih, hubungan antara suami-istri atau orang tua anak perlu diperkuat
dengan cinta. Dengan semakin memahami arti cinta, kita bergairah untuk
belajar tentang arti cinta, kita juga bergairah untuk membangun hubungan
cinta di dalam keluarga.
Karena itu kita akan menyimak apa yang dikatakan Bunda Theresa tentang cinta: "Tanpa
kekeliruan tidak ada masa saling memaafkan. Tanpa saling memaafkan
tidak akan ada cinta. Cinta teruji ketika salah satu berbuat salah, lalu
yang satu memaafkan. Dengan memaafkan, dia merasakan betul bahwa aku
mencintainya. Dengan dimaafkan seseorang diteguhkan dan diyakinkan,
bahwa dia mencintai aku. Karena itu gunakan kesalahan-kesalahan yang
dilakukan justru untuk memperkuat cinta satu dengan yang lain. Ketika
yang lain berbuat kesalahan, itulah kesempatan bagimu untuk menyatakan
bahwa engkau mencintainya dengan maafkannya.
Kesalahan
yang tidak dikelola, akan merusak cinta. Bertindak, bersikap dan
berkatalah dengan cinta. Bermurahlah seperti memberi maaf, memaklumi
kesalahan dengan ketidak-sempurnaan. Ingat, pada setiap kesalahan, anda
akan banyak belajar. Kadar kesalahan atau kekeliruan yang terjadi bisa
anda jadikan kesempatan anda untuk menunjukkan cinta dan pengertian.
Pada saat anda memaafkan seseorang, pada waktu itulah anda berhasil
meluluhkan ego sendiri. Di sinilah anda mau memperjuangkan rasa cinta.
Namun
jangan berhenti pada tahap memaafkan. Selanjutnya anda pun harus
mencari solusi dan berusaha membenahi kesalahan yang pernah terjadi,
agar tidak terulang kesalahan yang sama untuk kedua, ketiga atau
kesepuluh kalinya yang membuat kekesalan. Kita harus mengampuni
berkali-kali, bukan berarti kesalahan yang sama dilakukan berkali-kali.
Tetapi pasti akan ada kesalahan yang lain di dalam hidup ini. Karena
setiap hari, setiap bulan, setiap tahun kita belajar hal yang baru, dan
belajar hal-hal yang baru pasti akan membuat seseorang berbuat salah.
Hidup
bersama di dalam sebuah pernikahan adalah bagaimana kita menyesuaikan
diri satu dengan yang lain. Sementara kita menyesuaikan diri, dia
berubah, dan kita juga berubah, karena lingkungan berubah, pengaruh
teman, buku, paradigma, membuat manusia memang tidak mungkin tidak
berubah. Kita sendiri terus berubah, pasangan juga terus berubah, tetapi
dengan adanya cinta dan kesediaan untuk memaafkan kesalahan-kesalahan
yang memang akan terus dilakukan sepanjang orang itu masih hidup, karena
selalu ada hal baru yang dipelajari, sehingga selalu ada kesalahan yang
baru yang akan terjadi. Cinta bukan berarti tidak berbuat salah, tetapi
cinta adalah memaafkan kesalahan. “Seberapa besar orang mau mengalahkan
egonya sendiri, sebesar itulah cinta seseorang,” kata Bunda Theresa.
Bunda
Theresa yang telah mengorbankan, mengabaikan kepentingannya sendiri.
Meninggalkan negaranya, meninggalkan kemapanan dan kemakmuran. Dia pergi
ke India dan hidup bersama kaum papa. Maka kisah cinta legendarisnya
tidak diragukan lagi dan dia mengajarkan hal sederhana untuk membangun
sebuah hubungan yang bahagia, cinta berarti kesediaan memaafkan dan
meluluhkan ego sendiri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar