Baca : Yesaya 14:12-15
Allah adalah Allah yang Maha Mengetahui. Dia mengenal dan mengetahui
segala sesuatu; tak ada yang tersembunyi bagiNya, termasuk hal-hal yang
akan terjadi di masa depan.
Di sisi lain, dengan keterbatasan nalarnya manusia tak mampu memahami
Allah dan pekerjaanNya. Begitu banyak misteri yang tak sanggup dipahami
manusia, bahkan beberapa di antaranya mungkin takkan pernah bisa
dimengerti. Hari ini saya ingin menyoroti tiga misteri besar dalam
Alkitab.
Kejatuhan Lucifer
Kejatuhan Lucifer adalah salah satu misteri yang menjadi tanda tanya
besar. Jika sudah tahu Lucifer akan jatuh, lalu mengapa Allah tetap
menciptakannya?
Kitab Yesaya dan Yehezkiel mencatat reaksi Allah atas kejatuhan Lucifer dari dua sudut pandang berbeda:
- Yesaya 14 ditulis dalam bentuk amsal. Disini Allah mengolok kejatuhan Lucifer (ayat 4), si Bintang Timur, putera Fajar.
- Tetapi dalam Yehezkiel 28:12, Allah yang sama, meratapi kejatuhan Lucifer. Inilah isi hati Allah yang sesungguhnya.
Mengapa Allah meratapi kejatuhan Lucifer, padahal jauh sebelumnya, Ia sudah mengetahui Lucifer akan jatuh? Pertama-tama, mari kita pelajari tujuan Allah menciptakan Lucifer. Perhatikan, tiga ciri yang terdapat dalam diri Lucifer saat ia diciptakan Yehezkiel 28:14,17:- Kecantikan yang luar biasa. Tak ada malaikat lain yang bisa menandingi kecantikan Lucifer;
- Sempurna, tak bercela, kudus; dan
- Paling diurapi.
Alkitab mencatat, sejak hari ia diciptakan, Lucifer adalah malaikat
tercantik, sempurna dan paling diurapi di antara seluruh bala tentara
malaikat, sampai… terdapat kecurangan
padanya! Awalnya, Allah menciptakan segala sesuatu begitu indah dan
sempurna. Namun di tengah jalan, sesuatu yang buruk terjadi: kecurangan
didapati dalam Lucifer. Bagaimana kecurangan, dan kejahatan bisa masuk
ke dalam malaikat yang kudus dan istimewa ini, yang hidup bersama dan
dalam hadirat Allah??
Kehendak & Pikirannya menciptakan
satu kecurangan! Pemikirannya menyesatkan dirinya. Lucifer berubah;
menjadi sombong karena kecantikannya! Dan mulai meninggikan diri, bahkan
ingin menyamai Yang Mahatinggi! Hati dan pikirannya terpusat pada diri
sendiri, tidak lagi pada Allah!
Perubahan sikap Lucifer tidak serta merta terjadi. Itu merupakan satu
proses yang panjang. Lalu tiba-tiba seperti kilat dari langit ia jatuh
ke bumi dan menjadi Iblis Lukas 10:18.
Perhatikan, Allah tidak pernah menciptakan Iblis.
Allah menciptakan Lucifer! Tetapi Lucifer kemudian berubah menjadi
Iblis! Apa yang awalnya diciptakan menjadi yang terindah dan sempurna di
hadirat Allah, berubah menjadi penentang Allah!
Kejatuhan Bangsa Israel
Misteri kedua dalam Alkitab adalah kejatuhan bangsa Israel! Yesaya
5:1-2 mencatat, bahwa Allah telah mengurapi satu lereng bukit. Tanah
yang amat subur itu dicangkul dan ditanami dengan benih anggur pilihan,
dengan satu tujuan: untuk menghasilkan anggur terbaik! Tapi apa yang
terjadi? Yang dihasilkan ialah buah anggur yang asam!
Kebun anggur itu adalah gambaran dari bangsa Israel. Allah menantikan
keadilan dan kebenaran daripadanya, tapi yang didapat ialah kelaliman
dan keonaran Yesaya 5:7! Akibatnya? Allah sangat kecewa lalu
meninggalkan kebun anggurnya Yesaya 5:3-6.
Kejatuhan Raja Saul
Misteri ketiga: kejatuhan Saul! Saul adalah raja yang diurapi Allah.
Pada hari yang sama ia diurapi, Allah mengubah hati Saul menjadi lain,
dan ia dipenuhkan dengan Roh Allah, bahkan bernubuat seperti nabi 1 Samuel 10:9-10!
Namun apa yang terjadi kemudian, membuat Allah menyesal telah
mengangkat Saul menjadi raja Israel! Saul berubah. Setelah dua tahun
memerintah, ia mulai tak lagi taat pada Firman Tuhan. Tak sabar menunggu
kedatangan Samuel, ia berinisiatif mengambil alih tugas Samuel, lalu
mempersembahkan korban bakaran 1 Samuel 13:8-9.
Dalam perang melawan Amalek, Saul kembali melanggar perintah Tuhan.
Ia menyelamatkan raja orang Amalek, seluruh ternak yang terbaik dan
tambun, serta segala yang berharga. Ketidak-taatan mengubah jalan hidup
Saul selamanya. Allah menolak Saul!
Awal yang begitu baik, berakhir tragis. Lucifer, bangsa Israel dan
Saul – semua diciptakan Allah dalam kesempurnaan dan keindahan.
Dimaksudkan menjadi yang terbaik. Namun ketiganya berakhir dalam
kejatuhan dan penolakan dari Allah. Pelajaran apa yang bisa kita tarik?
Segala yang tidak baik (kecurangan, kesombongan, ketidak-taatan, pemberontakan, dan segala kejahatan lain, termasuk murtad) berasal dari kehendak bebas/kehendak pribadi yang terpisah dari Firman Allah!!
Saudara dan saya sudah mengawali perjalanan ini dengan baik. Namun
hati-hati! Sekali saja mulai berpikir bebas, di luar lingkup Firman
Allah, kita akan mengakhirinya dengan: murtad 1 Timotius 4:1.
Bukan langkah pertama yang menentukan, melainkan langkah terakhir!
Mari jadi umat yang penuh dengan Roh Kudus, hingga bisa mengakhiri
pertandingan ini dengan baik! Tuhan Yesus memberkati saudara.
DR. Stefan Sos, Kanada
0 comments:
Posting Komentar