aku ingin berbagi sesuatu, melalui kisahku ini, aku berharap bisa memberkati kalian semua ... :)
ingatanku kembali ke masa lalu, saat kamu menginginkan hubungan kita berakhir.
masih jelas dalam memory di otakku, bagaimana malam disaat kita putus ...
aku
menangis bukan karena kamu memutuskan hubungan kita, tapi aku menangis
karena aku masih menyayangimu disaat kamu memutuskanku.
aku
mengalami kekacauan selama beberapa hari, mimik depresi melekat lama di
wajahku . Tubuhku seakan menyusut karena makan yg tidak teratur.
Percayalah malam itu aku mulai sampai di titik puncak sakit hatiku.
Ketika kuku tajam ini mulai menggores tangan dan kakiku, setetes darah
mulai mengalir, berharap dapat mentupi sakit hatiku. Berharap dengan
melukai diri sendiri bisa melupakan semuanya. Tapi ternyata salah,
semuanya terasa sama saja bagiku
aku teringat hanya ada 1 pribadi
yg bisa menyembuhkanku, yg bisa memberikan kasih sayang dan kata kata
penghiburan. aku ingat aku memiliki Tuhan Yesus. aku berseru aku ingin
menangis dipelukanMu, mungkin aku akan terlihat lemah dan hancur, tapi
aku membuka diriku apa adanya di hadapanMu, ampuni aku jika saat ini aku
datang kepadaMu dengan hati yg sudah hancur. aku berdoa aku bercerita
semuanya, tentang apa saja yang aku alami hari ini, Tuhan aku ingin
sembuh ... :'( malam itu aku tertidur, dan ketika aku bangun aku
mendapati luka yg aku buat semalam ditubuhku semuanya telah sembuh,
hanya bekas merah saja yg tersisa. entah ... aku bingung ... kenapa
semua luka fisik ini bisa sembuh hanya dalam waktu semalam??
beberapa
bulan aku menjalani hidup dengan luka menganga di hati, hampir setiap
malam aku lewati dengan kesedihan dan sakit hati, ber kali kali aku
berseru, menjerit sama Tuhan, kenapa aku harus ada kejadian seperti ini,
setiap aku menangis, pasti seolah ada tangan lembut yang memelukku,
menenangkanku dan berkata "Aku mengasihimu lebih dari segalanya" ada
sedikit ketenangan yg mengalir dalam hati, hingga aku bisa tidur dalam
pelukan kasihNya
sampai aku mendengar kabar itu, bahwa ada
pendamping baru untukmu, bahwa kamu sudah bersama dengannya, sebersit
harapan untuk kembali seketika hancur, kembali membuat luka semakin
parah di dalam hati, aku membencimu, aku benci kamu yg cuma mengumbar
janji - janji palsu
malam itu aku mengalami sesuatu yg di luar akal sehat ...
9 September 2012 , pukul 03.00
aku
terbangun, aku membuka mata, tapi ... ada apa ini?? mulut dan lidahku
tak bisa digerakkan. Saat itu aku melihatmu ada disitu, tapi bagaimana
mungkin?? jam segini dia ada di kamarku, aku kembali tidur, dan aku
berpikir itu mungkin hanya mimpi. Tapi ketika aku terpejam seperti ada
seseorang yg membentakku, mennyuruhku untuk cepat membuka mata kembali.
Saat aku kembali bangun, betapa terkejutnya aku ketika ada sesosok iblis
hitam besar sedang mencoba menggerayangi tubuhku, mencengkeram tanganku
dengan kuat, dan siap untuk melakukan sesuatu semau dia. Aku terlalu
takut, aku tidak bisa berbuat apa - apa, bahkan untuk menggerakkan tubuh
dan berteriak pun aku tak mampu. Tiba - tiba ada yg berbisik di
telingaku "Sebut nama Yesus". Yess mulutku memang tidak bisa bergerak,
tapi aku masih punya hati untuk menjerit kepada Tuhan. Dan saat itu juga
entah kekuatan dari mana, aku bisa menendang iblis itu sambil berteriak
"Tuhan Yesus!!" dan iblis itu terjatuh dan hilang saat itu juga. Aku
ketakutan dan menangis, iblis memanfaatkan kesedihanku agar bisa
melampiaskan nafsu liarnya.
Malam berikutnya aku mencoba untuk
berbicara pada Tuhan, apa yg harus aku lakukan, bagaimana caranya agar
aku bisa terbebas dari rasa sakit ini?? Lalu engkau hanya menjawab
"Anakku, ampuni dia." Apa?? Tuhan aku ga bisa, sebab terlalu sakit
untukku, apa yg sudah dia perbuat, dia melakukan sesuatu yg paling aku
benci.
Waktu itu aku mengeraskan hatiku, aku berkata aku belum bisa
mengampuninya. Berkali kali aku bertanya tentang hal yg sama. Berkali
kali juga Engkau jawab dengan hal yg sama "Ampuni dia." Aku hanya
terdiam, sebab memang aku belum bisa mengampuninya. Suatu hari aku
mencoba untuk melupakan dia, melupakan dengan kekuatan sendiri dan tidak
bersandar kepada Tuhan. Aku berpikir aku pasti bisa.
Berbulan -
bulan aku berusaha melupakanmu, tapi ternyata aku sadar, aku tak mampu,
bahkan bertambah sakit saja luka yg aku rasakan ketika ingatan masa lalu
kembali dalam memory ku. Ketika roh penyakit mendatangiku, Tuhan aku
ingin sembuh. Aku ga mau sakit ... aku ga mau sakit lagi Tuhan!! sudah
cukup bagiku ketika penyakit yg bersarang ditubuhku selama 13 tahun itu
Engkau sembuhkan. Aku menunggu jawabanMu, lalu Engkau berkata, "Kamu mau
sembuh, ampuni dia." Aku terkejut dengan jawaban itu, kenapa aku harus
mengampuni dia yg jelas jelas salah dan tidak meminta maaf. Tuhan
mengetahui isi hatiku, Dia jawab, "Aku sudah menanggung apa yang kamu
rasakan hari ini sewaktu Aku di atas kayu salib."
Aku baru
sadar, kalau ternyata Engkau juga merasakan apa yg aku rasakan. Ampuni
aku Tuhan. Ampuni aku jika selama ini aku menjauh dan tidak mau menuruti
perintahMu. Aku berusaha berjuang dengan kekuatanku sendiri, aku sadar
aku tidak akan bisa melaluinya kalau tidak berjalan bersamaMu. Saat itu
juga aku berkata, "iya Tuhan ... aku mau mengampuni dia, aku mengasihi
dia, sama seperti Engkau mengampuni dan mengasihiku."
Di dalam
doa, aku bisa merasakan Engkau tersenyum dan memberiku sebuah hati yang
baru. Bahkan jauh lebih baik dari sebelum aku mengenal dia yg telah
menyakitiku. Terasa damai sukacita mengalir di hati ku. Rasa sakit baik
secara fisik maupun batin saat itu juga hilang. Kuasa pengampunan itu
dahsyat bagiku. Tuhan Engkau menyembuhkanku, Engkau mengembalikan
senyumku yang selama ini telah hilang dari diriku, membebaskanku dari
roh kepaitan yang menjeratku selama ini. Terima kasih ... kutemukan hati
yang baru di tengah kasihMu ... :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar