Banyak hubungan asmara di antara umat Kristen yang bersangkutan dengan nubuatan Tuhan mengenai pasangan hidup ataupun hal-hal seperti mendengar si A akan jadi pasangannya, mendengar Tuhan berkata di suatu tempat tertentu yang disebutkan, di sanalah ada jodoh kita. Atau mungkin kita mengalami suatu kejadian yang seolah-olah itu perkataan Tuhan. Namun, tidak semua nubuatan itu benar adanya. Untuk itu, berikut ini ada beberapa pedoman yang bisa dipakai untuk mengetahui benarkah itu suara Tuhan atau bukan.
Ujilah "suara Tuhan" tersebut
Bagaimanapun bentuknya nubuatan itu, nubuatan atau suara Tuhan
itu perlu kita uji, sebab Alkitab mengingatkan kita untuk "janganlah
percaya pada setiap roh, tetapi ujilah" (1 Yoh 4:1). Lalu bagaimana cara
mengujinya? Menurut Ps. Bobby yang menjadi gembala di GBI Rahmat
Emmanuel, jika jodoh itu berasal dari Tuhan, maka akan
ada konfirmasi yang sama dari Tuhan pada kedua belah pihak. Cara-Nya
berbicara tentu saja melalui berbagai macam jalan. Bisa dengan
pewahyuan, suara Tuhan langsung, penglihatan, mimpi, nubuatan hamba Tuhan maupun dari firman Tuhan.
Ketertarikan yang alami harus ada
"Allah
membangun dalam diri pria dan wanita keinginan dan potensi untuk
mencintai, berpacaran, dan menikah. Rancangan Allah yang alami adalah
pria dan wanita akan saling tertarik." katanya. Ada damai sejahtera yang
juga dirasakan. "Sebab tidak mungkin suatu perkawinan akan berlangsung
langgeng bila tidak ada cinta. Allah adalah sumber kasih. Allah pasti
akan memberikan rasa yang sama yang dirasakan kedua belah pihak, apabila
nubuat yang diterima memang benar berasal dari Allah." tambahnya lagi.
Panggilan rohani kedua belah pihak
"Namun, sebagai orang percaya, kita tahu bahwa perjodohan
bukan hanya berbicara tentang ketertarikan fisik dan kecocokan pribadi,
namun juga menyangkut aspek iman, yaitu saling memahami akan panggilan
rohani dan pelayanan sampai akhir hidup nanti." kata pendeta itu di
dalam blognya. Karena itu, jika kedua belah pihak sudah mendapatkan
konfirmasi yang sama, ada pertimbangan lain yang harus diperhatikan
yaitu pelayanan dan panggilan rohani kedua belah pihak.
Ada konfirmasi dari pihak ketiga yang kredibel
Indikator
lainnya adalah adanya konfirmasi atau peneguhan dari hamba-hamba Tuhan,
orang-orang yang peka dengan Tuhan, ataupun mungkin rhema yang diterima
oleh masing-masing pihak yang sudah teruji.
Jika tidak mendengar suara Tuhan
Menurut seorang penulis Kristen, Roh Kudus jarang memakai nubuat untuk mengaktifkan jodoh
dan mengarahkan seperti dengan siapa seseorang akan menikah. Namun,
setiap orang Kristen yang mempertimbangkan pernikahan memerlukan suatu
rhema pribadi dari Tuhan untuk mendatangkan keyakinan dan damai
sejahtera mengenai pasangannya.
Faktor nubuat ataupun suara Tuhan tidak boleh dijadikan satu-satunya tolak ukur dalam mencari jodoh. Namun, ketika Anda merasa bahwa Tuhan memberikan nubuat mengenai jodoh
kepada Anda, maka harus segera diuji. Tapi ingat, jangan memaksa Allah
melakukannya melalui suatu cara tertentu seperti yang Anda inginkan.
Tidak bisa juga memaksakan-Nya untuk memberikan nubuatan tentang jodoh. Dia bertindak sesuai kehendak dan rencana-Nya yang sempurna atas setiap pribadi.
0 comments:
Posting Komentar