Setiap
orang punya masa lalu, ada yang kelam, ada yang biasa-biasa saja, namun
ada juga yang bahagia. Bagi mereka yang punya masa lalu kelam, terutama
akibat keluarga yang berantakan, berharap bahwa mereka nanti akan membangun keluarga yang harmonis dan tidak seperti sebelumnya. Namun, apa jadinya jika kedua orang
dengan masa lalu yang kelam bertemu dan saling jatuh cinta?
PERBUATAN YANG BIASANYA DILAKUKAN
Mencari Kasih Sayang Lain
Para single yang hidup dalam keluarga yang berantakan,
biasanya berpikir bahwa seseorang yang baik kepada mereka, merupakan
bukti kasih sayang dari orang tersebut. Meskipun bisa jadi kasih yang
ditawarkan itu ada "udang di balik batunya". Karena itu, biasanya mereka
akan mengijinkan jika seseorang menginginkan hubungan lebih, hubungan
intim dari mereka meskipun belum menikah.
Makin Dalam dan Dalam
Dan
perbuatan-perbuatan tak terpuji lainnya pun terus berlanjut. Bisa jadi,
ada anak yang dikandung dan ingin digugurkan. Jika tidak begitu, dua
orang yang belum siap punya anak tapi bertekad melahirkannya akan
mencoba mencari nafkah dengan cara yang tidak halal demi mendapatkan
uang untuk biaya anak. Sampai akhirnya, apapun dilakukan dan membuatnya
mereka terpuruk semakin dalam. Ada yang pada akhirnya berusaha membunuh
diri sendiri, padahal ada jalan keluar yang bisa ditempuh.
Melakukan Apa yang Dilakukan Orangtua
Jika
dahulu salah satu orangtua berselingkuh, siklus itu terjadi pada anak
sehingga pada akhirnya mereka melakukan hal yang sama. Hal ini bukan
karena keinginan mereka, tapi karena mereka tak mempunyai patokan yang
benar.
APA YANG SEHARUSNYA DILAKUKAN?
Yesus Adalah Patokan yang Paling Benar
Hanya
Yesus satu-satunya manusia yang tidak berdosa dan hanya kepada Dialah
kita dapat melihat contoh yang sempurna dari segala sesuatu. Kita
mungkin tidak mendengar tentang masa lalunya, tapi kita bisa
membayangkan. Di masa lalu, wanita yang ketahuan hamil, bisa dihukum
rajam. Yesus lahir dari seorang wanita yang pada waktu itu belum
menikah, bahkan Yusuf pun ingin menceraikannya. Bisa kita lihat ada
penolakan. Namun, kita tidak pernah membaca bahwa Yesus merasa sakit
hati saat Yusuf menolak Maria, terutama saat itu Dia sudah berada di
dalam kandungan Maria.
Bangunlah di Atas Dasar yang Kokoh
"Setiap
orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta
melakukannya—Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat
disamakan—ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah. Orang itu
menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang
air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan,
karma rumah itu kokoh dibangun." Luk 6:47-48
Dari
ayat di atas, kita dapat melihat ketika kita bangun hubungan kita di
dalam Yesus, maka hubungan itu akan menjadi kokoh dan tidak mudah
dihantam badai kehidupan.
Bagi kita yang sedang mencari hubungan yang benar, belum terlambat
untuk memulai. Bagi kita yang sudah terlibat dalam hubungan yang tidak
benar, belum terlambat untuk mengubahnya. Biarlah masa lalu hanya
menjadi masa lalu dan biarlah hal itu membuat kita menyadari bahwa
semuanya bisa berjalan baik jika ada Tuhan di dalamnya.
0 comments:
Posting Komentar