Jumat, 28 September 2012

Jika Pasangan Kita Berasal dari Keluarga Broken Home


Walaupun tidak bersifat mutlak, keluarga mempunyai peranan dalam pembentukan karakter dan kepribadian seseorang. Banyak anak dari keluarga broken home yang akhirnya terjebak dalam hal-hal negatif, namun hal itu bukan berarti bahwa mereka tidak dapat diperhitungkan sebagai kandidat pasangan hidup Anda.

Berikut beberapa hal yang perlu kita perhatikan sebelum berpasangan dengan anak dari keluarga broken :

Bijaksana Mengenal Cinta
Tidak bisa dipungkiri dunia kerap membiaskan arti cinta, sehingga membuat seseorang hanya berfokus pada sesuatu yang bersifat fisik dibanding sesuatu yang sifatnya rohani. Karena itu sebelum menjalani sebuah hubungan kita perlu memastikan dasar dari cinta yang kita rasakan, apakah itu tulus atau ada kepentingan yang bersembunyi dibaliknya seperti materi, kekuasaan dan popularitas dan sebagainya. Jika kita memiliki dasar cinta yang tulus, maka kita pun akan lebih sanggup untuk melewati berbagai proses sebelum akhirnya masuk dalam pernikahan yang kudus.

Kenali Karakternya dengan Persahabatan
Walaupun terdengar klise, tapi memulai sebuah hubungan percintaan dengan persahabatan akan membuat kita mengenal karakter pasangan. Menurut Joshua Simamora, konselor CBN Indonesia, seseorang yang memiliki latar belakang broken home mempunyai kecenderungan untuk mengejar seks untuk mengisi rasa kurang kasih sayang yang dialaminya. Selain tentang seksual, kita pun harus memperhatikan bagaimana cara pasangan mengendalikan amarahnya. Jika dia suka main tangan atau mengeluarkan kata-kata kotor maupun kata-kata kasar, baiknya Anda waspada.

Pastikan Dia Merdeka dari Kepahitan
Kita tidak perlu terlalu intervensi dalam keluarga calon pasangan kita, namun kita harus memastikan bahwa calon pasangan kita ini telah merdeka dari kepahitan atas perpecahan kedua orangtuanya. Caranya cukup sederhana, coba mintalah dia menceritakan tentang keluarganya. Jika dia bisa masih menyimpan amarah, maka kemungkinan dia masih belum merdeka dari kepahitan.

Jangan Berusaha Jadi Pahlawan
Kebanyakan perempuan ingin menjadi seorang juruselamat atau pahlawan yang dapat merubah karakter pasangan mereka. Memang setiap orang memiliki kesempatan untuk berubah, namun jika tidak ada keseriusan dari pasangan untuk berubah, maka janganlah menyia-nyiakan waktu kita. Karena yang perlu Anda ketahui adalah apa yang tidak ada sebelum upacara pernikahan, maka juga tidak akan pernah ada setelah upacara selesai. Atau dengan kata lain, pernikahan tidak lantas membuat seseorang berubah menjadi seperti apa yang kita kehendaki.

Kasih memang menutupi pelanggaran, namun kita harus berhikmat dan bersikap bijaksana untuk menentukan dengan siapa kita akan menghabiskan sisa hidup bersama. 

Sumber : jawaban.com/vina cahyonoputri,joshua simamora

Share this article :

0 comments:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...