Sabtu, 25 Agustus 2012

Memulihkan Potensi Diri


Jadikanlah hatiku tahir, ya Tuhan, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh! Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela ! (Mazmur 51 : 12, 14)

Setiap kita memiliki potensi. Namun begitu, banyak dari kita yang oleh karena kegagalan, dosa, akhirnya berhenti untuk memaksimalkannya. Padahal, untuk persoalan ini ada jawabannya.
Dalam bukunya "Maximizing Your Potensial", Dr Myres Monroe menulis bahwa perjalanan untuk memulihkan potensi Anda dimulai dengan mengampuni – pengampunan dari Tuhan dan mengampuni diri sendiri. Pengampunan Tuhan adalah ekspresi kasih-Nya kepada kita. Ia menawarkan kepada semua yang mau mengakui pemberontakannya dan menerima karunia hidup baru dari-Nya melalui Anak-Nya, Yesus Kristus.

Dibandingkan meminta pengampunan dari Tuhan, mengampuni diri sendiri seringkali lebih sulit. Padahal, Tuhan mengampuni dan melupakan dosa kita segera setelah kita mengakuinya.

Kita kerap menuntut tanggung jawab atas kesalahan-kesalahan kita untuk waktu yang lama. Perilaku yang singkat ini merusak potensi karena itu menempatkan diri kita sendiri di atas Tuhan dan firman-Nya kepada kita. Seperti Adam dan Hawa dalam taman, kita tidak memercayai yang telah Tuhan katakan.

Ingatlah, janji-janji Tuhan memang benar dan kuasa-Nya melampaui semua kuasa lain. Jika Tuhan berkata dosa Anda diampuni, dosa itu diampuni. Anda dibebaskan untuk selamanya dari hukuman dan kuasa dosa atas Anda. Tidak seorang pun, termasuk setan yang memiliki otoritas atau hak untuk mengubah atau mengacaukan keputusan-Nya.

Kegagalan untuk mengampuni diri sendiri menempatkan kita pada risiko untuk dosa di masa depan. Ini benar, karena menyalahkan diri sendiri akan membuka pintu bagi setan dan kekuatan jahatnya untuk bekerja atas diri kita melalui keragu-raguan dan rasa bersalah.

Rasa bersalah mencegah kita untuk secara aktif mencari kuasa dan hikmat Tuhan karena kita malu memasuki hadirat-Nya, dan keragu-raguan memperbudak kita pada perasaan-perasaan tidak berdaya dan tidak layak. Keduanya menolak kuasa dan otoritas Tuhan dalam hidup kita dan membuat kita bergantung pada perasaan kita daripada hadirat Roh Tuhan dalam diri kita. Keduanya menghancurkan potensi.

Menolak pengampunan, kemudian, mengizinkan rasa menyalahkan diri sendiri mencuri potensi Anda dalam Kristus. Jika Anda telah mengakui dosa, Anda telah diampuni dan Tuhan tidak mengingat-ingatnya lagi. Ampunilah diri Anda sendiri dan majulah. Jika Anda mau mengasihi orang lain dan membagi potensi Anda dengan mereka, pertama Anda harus mengasihi dan memaafkan diri Anda sendiri. Ini adalah langkah penting dalam perjalanan pemulihan potensi Anda.

Sumber 
Share this article :

0 comments:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...