Sabtu, 25 Agustus 2012

Gadis Down Syndrome Pembakar Quran Dibela Dunia


Atas penangkapan polisi terhadap Ramsha Masih pekan lalu, Amnesty Internasional mendesak pemerintah Pakisatan untuk menjamin keamanan gadis Kristen tersebut, setelah dituduh melanggar undang-undang penistaan agama negara. Pernyataan ini dikeluarkan pada Selasa (21/8) waktu setempat.

Ramsha Masih membuat tetangganya marah dan mengepung rumahnya di Islamabad setelah dia membakar kitab suci Quran. Beberapa orang mengatakan, Quran itu dia amvil dari tempat sampah untuk memasak. Anak perempuan yang diduga memiliki gangguan jiwa itu pun telah diminta Presiden Pakistan Asif Ali Zardari untuk diselidiki.

Amnesty menyambut baik tanggapan Presiden Zardari itu, namun tidak cukup berpengaruh kecuali undang-undang penistaan dirombak. Karena itu, kelompok HAM yang berbasis di London ini juga meminta pemerintah Pakistan untuk segera mereformasi undang-undang penistaan agama yang bisa menyebabkan seseorang mendapatkan hukuman mati.

Selain Amnesty, negara-negara seperti Amerika dan Perancis juga menaruh perhatian. Selain itu, Dewan Gereja-Gereja se-Dunia mengatakan akan menggelar pertemuan internasional di Swiss bulan depan guna membahas undang-undang penistaan tersebut, yang akan dihadiri oleh wakil-wakil dari kaum minoritas agama di Pakistan seperti Kristen, Hindu, Budha, dan aliran-aliran Islam minoritas.

Seseorang yang menderita down syndrome kita ketahui sebagai orang yang pemikirannya tidak seperti manusia normal. Mereka tidak bisa disalahkan, terutama apabila yang dia ambil berasal dari tong sampah.


Share this article :

1 comments:

  1. Mudah2an tidak ada lagi gadis2 down syndrome lain pembakar Al-Quran ya ?!...

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...